Rabu, 04 April 2012

Peraturan dan Kode Etik dalam Penggunaan TI

Peraturan dan Kode Etik dalam Penggunaan TI

Berkembangnya penggunaan TI saat ini serta semakin banyak nya persaingan tekhnologi, membuat para pengguna TI khususnya harus selalu berhati-hati dalam melakukan setiap pekerjaan nya, persaingan tekhnologi yang meningkat tidak jarang pula banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab sering menyalah gunakannya sehingga sering terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Hal ini mendorong para pengguna TI untuk membuat sebuah kode etik yaitu standar moral yang mengatur sesuatu boleh atau tidak boleh, Tidak ada hukum yang mengaturnya, tetapi jika kode etik dilanggar, semestinya akan terdapat sanksi sosial yang cukup membuat jera.

Etika mempunyai dua makna yaitu: Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.


Prinsip Dan Tujuan Kode Etik

  1. Prinsip Standar Teknis

Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa professional yang relevan dengan bidang profesinya.

  1. Prinsip Kompetensi

Setiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan.

  1. Prinsip Tanggung Jawab Profesi

Setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan yang dilakukan.

  1. Prinsip Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak memberikan jasa profesionalnya dalam kerangka pelayanan kepada public.

  1. Prinsip Integritas

Pelaku profesi harus menjunjung nilai tanggung jawab professional dengan integritas setinggi mungkin untuk memelihara kepercayaan public yang menggunakan jasa profesionalnya.

  1. Prinsip Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

  1. Prinsip Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesionalnya dan tidak boleh mengungkapkan informasi tanpa persetujuan.

  1. Prinsip Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditan profesi yang diembannya.

Pelanggaran Kode Etik Profesi IT

  1. Aspek Teknologi

Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan baik dan jahat.

  1. Aspek Hukum

Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan.

  1. Aspek Pendidikan

Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang open source.

  1. Aspek Ekonomi

Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer dalam pemanfatan internet telah mengubah paradigm ekonominya yaitu paradigm ekonomi berbasis jasa.

  1. Aspek Sosial Budaya

Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan social budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan Indonesia.


Contoh Praktek Kode Etik Pada Penggunaan TI

Misalnya pada pembuatan suatu program aplikasi, yang mana di dalam nya terdapat suatu hubungan kerjasama antara seorang professional dengan klien (pengguna jasa). Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).


Ada 3 hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:

1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.

2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan(kalanggansocial).

3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluarorganisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan frofesi.

Perlunya Kode Etik

Kode etik yang mengikat semua anggota profesi perlu ditetapkan bersama. Tanpa kode etik, maka setia individu dalam satu komunitas akan memiliki tingkah laku yang berdeda beda yang nilai baik menurut anggapanya dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Tidak dapat dibayangkan betapa kacaunya apabila setiap orang dibiarkan dengan bebas menentukan mana yang baik mana yang buruk menurut kepentinganya masing masing, atau menipu dan berbohong dianggap perbuatan baik, atau setiap orang diberikan kebebasan untuk berkendaraan di sebelah kiri dan kanan sesuai keinginanya. Oleh karena itu nilai etika atau kode etik diperlukan oleh masyarakat, organisasi, bahkan negara agar semua berjalan dengan tertib, lancar dan teratur.

Selain itu bila tidak adanya kode etik akan terjadi tindak penyalahgunaan misalnya memanfaatkan keahlian untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya, seperti mengambil uang dalam tabungan orang lain, memanipulasi suatu fasilitas hingga tidak perlu membayar, menjual data perusahaan untuk mendapatkan uang, memanipulasi data seperti memperbesar gaji, membeli barang.

Isu-isu Kode Etik dalam Penggunaan TI

1. Cyber Crime

Merupakan kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan menggunakan komputer sebagai basis teknologinya.

2. Cyber Ethic

Dampak dari semakin berkembangnya internet, yang didalamnya pasti terdapat interaksi antar penggunanya yang bertambah banyak kian hari, maka dibutuhkan adanya etika dalam penggunaan internet tersebut.

3. Pelanggaran Hak Cipta

Merupakan masalah tentang pengakuan hak cipta dan kekayaan intelektual, dengan kasus seperti pembajakan, cracking, illegal software. Berdasarkan laporan Bussiness Software Alliance (BSA) dan International Data Corporation (IDC) dalam Annual Global Software Piracy 2007, dikatakan Indonesia menempati posisi 12 sebagai negara terbesar dengan tingkat pembajakan software.

4. Tanggung Jawab Profesi TI

Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974.


Kode Etik dalam Penggunaan Internet


Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah :

1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.

2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.

3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.

5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.

6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.

7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.

9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.


Referensi :

http://neneknenekbrutalz.blogspot.com/2011/05/praktek-kode-etik-dalam-penggunaan-ti_18.html

http://seagit89.blogspot.com/

http://www.madani-ri.com/2009/05/23/membangun-kode-etik-institusi-publik-peran-negara-dalam-perekonomian-membutuhkan-prasyarat/

http://mutiara-santika.blog.ugm.ac.id/2012/03/25/kode-etik-dalam-menggunakan-komputer/

http://aditaryo.info/2012/03/etika-dan-profesi-teknologi-informasi-tsi/



Nama: Fera Margaretha Npm: 10108802 Kelas: 4KA09

Kriteria Manajer Proyek yang Baik

1. Menginspirasi Visi Bersama

Seorang pemimpin proyek yang efektif sering digambarkan sebagai memiliki visi ke mana harus pergi dan kemampuan untuk mengartikulasikan itu. Visioner berkembang pada perubahan dan mampu menarik batas-batas baru. Hal ini pernah dikatakan bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang "mengangkat kita, memberi kita alasan untuk menjadi dan memberikan visi dan semangat untuk berubah." Pemimpin visioner memungkinkan orang untuk merasa bahwa mereka memiliki kepentingan nyata dalam proyek tersebut. Mereka memberdayakan orang untuk mengalami visi sendiri. Menurut Bennis "Mereka menawarkan kesempatan orang untuk menciptakan visi mereka sendiri, untuk mengeksplorasi apa visi akan berarti untuk pekerjaan dan kehidupan mereka, dan untuk membayangkan masa depan mereka sebagai bagian dari visi untuk organisasi."(Bennis, 1997).

2. Integritas

Salah satu hal yang paling penting seorang pemimpin proyek harus diingat adalah bahwa nya tindakan, dan bukan kata-kata, mengatur modus operandi untuk tim. Kepemimpinan yang baik menuntut komitmen untuk, dan demonstrasi, praktek etika. Menciptakan standar perilaku etis bagi diri sendiri dan hidup dengan standar-standar, serta penghargaan mereka yang memberikan contoh praktek-praktek, adalah tanggung jawab pemimpin proyek.Kepemimpinan termotivasi oleh kepentingan diri sendiri tidak melayani kesejahteraan tim.Kepemimpinan didasarkan pada integritas mewakili tidak kurang dari satu set nilai-nilai orang lain, perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai dan dedikasi untuk kejujuran diri dan dengan anggota tim. Dengan kata lain pemimpin "berjalan pembicaraan" dan dalam proses mendapatkan kepercayaan.

3. Pembicara yang Baik

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di semua tingkatan hampir selalu disebut sebagai keterampilan yang paling penting kedua oleh manajer proyek dan anggota tim. Kepemimpinan proyek panggilan untuk komunikasi yang jelas tentang tujuan, tanggung jawab, kinerja, harapan dan umpan balik.

Ada banyak nilai ditempatkan pada keterbukaan dan keterusterangan. Pemimpin proyek juga link tim untuk organisasi yang lebih besar. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk secara efektif bernegosiasi dan menggunakan persuasi bila diperlukan untuk memastikan keberhasilan tim dan proyek. Melalui komunikasi yang efektif, pemimpin proyek dukungan prestasi individual dan tim dengan membuat pedoman yang jelas untuk mencapai hasil dan untuk kemajuan karir anggota tim.

4. Antusiasme

Polos dan sederhana, kita tidak suka pemimpin yang negatif - yang mereka bawa kita.Kami ingin pemimpin dengan antusias, dengan bouncing pada langkah mereka, dengan sikap bisa-melakukan. Kami ingin percaya bahwa kita adalah bagian dari sebuah perjalanan menyegarkan - kita ingin merasa hidup. Kita cenderung mengikuti orang-orang dengan sikap bisa-melakukan, bukan mereka yang memberi kita 200 alasan mengapa sesuatu tidak dapat dilakukan. Antusias para pemimpin berkomitmen untuk tujuan mereka dan mengekspresikan komitmen ini melalui optimisme. Kepemimpinan muncul sebagai seseorang menyatakan komitmen percaya diri seperti itu untuk proyek yang lain ingin berbagi harapan optimis nya. Antusiasme bersifat menular dan pemimpin yang efektif tahu itu.

5. Keterampilan Memecahkan Masalah

Meskipun seorang pemimpin yang efektif dikatakan untuk berbagi pemecahan masalah tanggung jawab dengan tim, kami berharap para pemimpin proyek kami untuk memecahkan masalah yang sangat baik kemampuan sendiri. Mereka memiliki "segar, respon kreatif untuk sini-dan-sekarang kesempatan," dan keprihatinan tidak banyak dengan bagaimana orang lain telah dilakukan mereka. (Kouzes 1987)

6. Kompetensi

Sederhananya, mendaftarkan diri dalam menyebabkan lain, kita harus percaya bahwa orang yang tahu apa yang dia lakukan. Kompetensi kepemimpinan tidak selalu bagaimanapun kemampuan teknis mengacu pada pemimpin proyek dalam teknologi inti dari bisnis. Sebagai manajemen proyek terus diakui sebagai lapangan dalam dan dari dirinya sendiri, pemimpin proyek akan dipilih berdasarkan kemampuan mereka untuk berhasil memimpin orang lain bukan pada keahlian teknis, seperti di masa lalu. Memiliki track record menang adalah cara paling pasti untuk dianggap kompeten. Keahlian dalam keterampilan kepemimpinan adalah dimensi lain dalam kompetensi. Kemampuan untuk tantangan, menginspirasi, memungkinkan, model dan mendorong harus ditunjukkan jika pemimpin harus dilihat sebagai mampu dan kompeten.

7. Kemampuan untuk Mendelegasikan Tugas

Kepercayaan merupakan elemen penting dalam hubungan seorang pemimpin proyek dan tim nya. Anda menunjukkan kepercayaan Anda pada orang lain melalui tindakan Anda - seberapa banyak Anda memeriksa dan mengontrol pekerjaan mereka, seberapa banyak Anda mendelegasikan dan seberapa banyak Anda memungkinkan orang untuk berpartisipasi. Individu yang tidak mampu untuk mempercayai orang lain sering gagal sebagai pemimpin dan selamanya tetap sedikit lebih bahwa mikro-manajer, atau akhirnya melakukan semua pekerjaan sendiri. Sebagai salah satu proyek mahasiswa manajemen mengatakan, "Seorang pemimpin yang baik sedikit malas." Sebuah perspektif yang menarik!

8. Empati

Apa perbedaan antara empati dan simpati? Meskipun kata-kata yang serupa, mereka, pada kenyataannya, saling eksklusif. Menurut Norman Paulus, dalam simpati subjek ini terutama diserap dalam perasaan sendiri karena mereka diproyeksikan ke objek dan memiliki kepedulian kecil untuk realitas dan validitas pengalaman khusus benda. Empati, di sisi lain, mengandaikan keberadaan objek sebagai individu yang terpisah, berhak nya perasaannya sendiri, ide-ide dan sejarah emosional (Paul, 1970). Sebagai salah satu siswa sehingga fasih mengatakan, "Ini bagus ketika pemimpin proyek mengakui bahwa kita semua memiliki kehidupan di luar pekerjaan."

9. Tenang di Bawah Tekanan

Dalam dunia yang sempurna, proyek akan disampaikan pada waktu, di bawah anggaran dan tanpa masalah besar atau rintangan. Tapi kita tidak hidup di dunia yang sempurna - proyek mengalami masalah. Seorang pemimpin dengan sikap tangguh akan membawa masalah ini dengan tenang. Ketika para pemimpin menghadapi peristiwa stres, mereka menganggap itu menarik, mereka merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi hasil dan mereka melihatnya sebagai sebuah kesempatan. "Keluar dari ketidakpastian dan kekacauan perubahan, pemimpin bangkit dan mengartikulasikan sebuah gambar baru masa depan yang menarik proyek bersama." (Bennis 1997) Dan ingat - tidak pernah membiarkan mereka melihat Anda berkeringat.

10. Membangun Keterampilan Tim

Sebuah pembangun tim terbaik dapat didefinisikan sebagai orang yang kuat yang memberikan substansi yang memegang tim bersama-sama dalam tujuan umum terhadap tujuan yang tepat. Agar sebuah tim untuk kemajuan dari kelompok asing untuk sebuah unit tunggal yang kohesif, pemimpin harus memahami proses dan dinamika yang diperlukan untuk transformasi ini. Dia juga harus mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai untuk digunakan selama setiap tahap pengembangan tim. Pemimpin juga harus memiliki pemahaman tentang gaya tim pemain yang berbeda dan bagaimana memanfaatkan masing-masing pada waktu yang tepat, untuk masalah di tangan.

Referensi :

  • www.pmsolutions.com/uploads/pdfs/good_pm.pdf
  • www.projectsmart.co.uk/top-10-qualities-project-manager.html

Nama: Fera Margaretha Npm: 10108802 Kelas: 4KA09

COCOMO

Pengertian COCOMO

COCOMO adalah sebuah model yang didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang palin penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.

Jenis-jenis COCOMO

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg02-pAuZjXovw3Q-gS0GrqFBx9VX1wiLp0FFzX-SH37FzheqHuLbuke_xPtUaAH-0yIpXHRD-BF0VGomE8GnV3hUB6wpkg9CciA5cyNIndrSlvdeSnmA3PI-2JYRoXUzfSZ9FLEo5YvK0/s320/c10.jpg

Gambar 1 Jenis-Jenis COCOMO

Jenis-Jenis COCOMO terdiri dari 3 jenis, yaitu :

1. Model COCOMO Dasar

Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:

a. Proyek organik (organic mode)

Proyek organik merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.

b. Proyek sedang (semi-detached mode)

Proyek sedang merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda

c. Proyek terintegrasi (embedded mode)

Proyek terintegrasi merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZtaDw0K2zT1_F1JrToWKRkuPppxtASVWsdqv8aSxdXLwqcN9a9Fc6-1f38AUsW3obyS0yqnRhinJQqiCS5jgCRC1D8Dk515GIcF0y34u7wWpOuvkT0HMStChz8IKWrBCE6Utuofow6uQ/s1600/c1.jpg

(1, 2, 3)

Dimana :

• E : besarnya usaha (orang-bulan)

• D : lama waktu pengerjaan (bulan)

• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)

• P : jumlah orang yang diperlukan.

Sedangkan koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 . Koefisien Model COCOMO Dasar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1PaQpjhAPsc8MdQQE2t4O1jwq372mnH2NzbTDUTjNTMGPzn-11ECZQ3Vqudf9pBZ6mDOic9bzxM2SnISYOziPttv8I73pU1DZc4BLpbUuQQrMEo2IIsWa3Ccis5BqQPK329f_y72pvpg/s320/c2.jpg

2. Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)

Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:

a. Atribut produk (product attributes)

1. Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)

2. Ukuran basis data aplikasi (DATA)

3. Kompleksitas produk (CPLX)

b. Atribut perangkat keras (computer attributes)

1. Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)

2. Memori yang dipakai (STOR)

3. Kecepatan mesin virtual (VIRT)

4. Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)

c. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)

1. Kemampuan analisis (ACAP)

2. Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)

3. Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)

4. Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)

5. Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)

d. Atribut proyek (project attributes)

1. Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)

2. Penggunaan perangkat lunak (TOOL)

3. Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)

Masing-masing subkatagori diberi bobot seperti dalam tabel 2 dan kemudian dikalikan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8vq4W1nrqDguulczenYJhigT-M_47Q9MOWCv9boAiG8DnRLk4Brho1-LHUaEoKvlulQN0TKKbHzunbUla63HZM3N0jOySiWzSNWQ0PsB6OWHab8cHc4hi1cNhF_63MtogxsEUki9Ys7E/s320/c3.jpg

Dari pengembangan ini diperoleh persamaan:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWrn8fCDgLqaDm5wRNmRtEoYvOl6310IhcoSbp2tCLwaceVwqhE8TImng59ilGmolfNG1brLaeIl13Dih3wUktmGXog3T0Vj6sBnJ0J9HbsoWKTU7ykEDq7OboCeXXCe6Z_aemW16EcSk/s1600/c4.jpg

Dimana :

• E : besarnya usaha (orang-bulan)

• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)

• EAF : faktor hasil penghitungan dari sub-katagori di atas.

Koefisien ai dan eksponen bi diberikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Koefisien Model COCOMO Lanjut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNcAs3BMOR9mX2VnL4FojTUjvfmi6V0L8eqKCO0sKa-TRD_FB-WiUWvoGtLb-ED8fJ7EgpysrG926lpP0L4dR1uySEmJnuF4j_hyeXuJ0wchn4o-xia53rhCaWM9m_vtV6bV0kOIMk5SA/s320/c5.jpg

2.1 Persamaan Perangkat Lunak

Persamaan perangkat lunak merupakan model variabel jamak yang menghitung suatu distribusi spesifik dari usaha pada jalannya pengembangan perangkat lunak. Persamaan berikut ini diperoleh dari hasil pengamatan terhadap lebih dari 4000 proyek perangkat lunak :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIy_NRV3LXCojLIOKu_jzZfKN-_J4BIpNl4nre50HQiSrYWMJvAUlR54fZT6X4buCfbynZBMEpXHfD6QbFBbdRhS8t-_JeY6i7rA1pRZOAW3wXMTzJel1oPPhoXELwOzz8IpkfnJre49g/s1600/c6.jpg

Dimana :

• E = usaha yang dilakukan (orang-bulan atau orang-tahun)

• t = durasi proyek dalam (bulan atau tahun)

• B = faktor kemampuan khusus

• P = parameter produktivitas

Nilai B diambil berdasarkan perkiraan. Untuk program berukuran kecil (0.5 < KLOC < 5), B = 0.16. Untuk program yang lebih besar dari 70 KLOC, B = 0.39.

Sedangkan besarnya nilai P merefleksikan:

1. Kematangan proses dan praktek manajemen

2. Kualitas rekayasa perangkat lunak

3. Tingkat bahasa pemrograman yang digunakan

4. Keadaan lingkungan perangkat lunak

5. Kemampuan dan pengalaman tim pengembang

6. Kompleksitas aplikasi

Berdasarkan teori, diperoleh P = 2000 untuk sistem terapan, P = 10000 untuk perangkat lunak pada sistem informasi dan sistem telekomunikasi, dan P = 28000 untuk sistem aplikasi bisnis.

2.2 Konversi Waktu Tenaga Kerja

Konversi waktu tenaga kerja ini diperoleh dari angka pembanding yang digunakan pada perangkat lunak ConvertAll, dengan hubungan persamaan antara orang-bulan (OB), orang-jam (OJ), orang-minggu (OM), dan orang-tahun (OT) adalah sebagai berikut :

OM = 40 OJ (6)

OT = 12 OB (7)

OT = 52 OM (8)

Dari persamaan di atas, diperoleh konversi orang-bulan ke orang-jam sebagai berikut :

OB = (40 OJ x 52) / 12

OB = 173,33 OJ (9)

3. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO model)

Model COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya.

Tabel 4. COCOMO II Early Design Effort Multipliers

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5w1etIcMY5wFCRJhwXfQEpWVf7qB6IQNeXf6UxKn8TC-WR1l5_rRtW5Iweba4up488cOICmid_alFkyfFvXZQKXqlrlcUGOW1JRJjFbESCb3m-N4Q4vHDwFZBJF_WhPHCIlHJ-6yno94/s320/c7.jpg

Tabel 5. COCOMO II Post Architecture Effort Multipliers

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA-r3kscnrbIvSHYrI36OZiVp2DWpjpnJb7LfopF_xRM1VHf8BOUlqVGrVMXaaDf1_f23VOGFWXW4n6VTRYFPWwRURSdH1Z12CckjCR7EQyLJ9kQPFghprtWtN28y_cB4LxyIZOCfI26I/s320/c8.jpg

Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.

4. Metodologi Dashboard COCOMO.

Pada gambar dibawah ini dijelaskan tentang metodologi dashboard COCOMO. yang menggunakan demo dashboard LIVE Xcelsius. Anda dapat menggunakan komponen interaktif xcelsius dashboard ini untuk mengubah faktor dalam model dan langsung melihat hasilnnya. KPIs dalam Produk, Computer, Personalia dan Kategori Proyek.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFSxg4IcaYXg5aYm3gteL6P2Wwdm5FgEBctAIHWIxYyx7JcX5EWlfXiajhGzIrTOl1TGF9WLImZcfB3BlIqjYhVgJY_CTlFdIoSGDWda7xdoTRNqfd7kGBPjNaPj6-Gn8ic5aIafuM8Ps/s320/c9.jpg

Referensi :

www.scribd.com/doc/81758764/Tugas-COCOMO

http://www.dashboardcafe.com/index.php?option=com_content&view=article&id=102:dashboard-cocomo&catid=1:beritaterbaru&Itemid=50

http://yayuk05.wordpress.com/2007/11/09/constructive-cost-modelcocomo



Nama: Fera Margaretha Npm: 10108802 Kelas: 4 KA 09